Langsung ke konten utama

Review Artikel "Perancangan Teknik Kriptografi Block Cipher Berbasis Pola Permainan Tradisional Rangku Alu"

 

REVIEW ARTIKEL


Judul                    : "Perancangan Teknik Kriptografi Block Cipher Berbasis Pola Permainan Tradisional Rangku Alu"

Jurnal                  : Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi

Volume  & Hal    : Vol. 5 No. 2, Hal 189-200 

Tahun                  : 2019

Penulis                 Perdana Bagas Tirta Kumbara, Magdalena A. Ineke Pakereng

Link Artikel        https://journal.maranatha.edu/index.php/jutisi/article/view/1714


Reviewer :

Nama : Yohanes Bosco Christo Setya Atmaka

NPM : 19316049

Mata Kuliah : Kriptografi


1. Permasalahan

Pada artikel ini menurut penulis pengaruh teknologi informasi kini berperan hampir di setiap aspek kehidupan baik dalam pemerintahan, pendidikan, kesehatan, perbankan, bahkan dalam bidang militer sekalipun.
Oleh karena itu dikembangkan sebuah cabang ilmu yang mempelajari tentang keamanan informasi atau data yang disebut dengan Kriptografi.
Namun dengan diterapkannya algoritma Kriptografi Block Cipher, bukan berarti hal tersebut merupakan jaminan sebuah data akan menjadi aman. Karena seiring dengan perkembangan teknologi, sudah banyak Algoritma Kriptografi Block Cipher yang sudah berhasil dipecahkan.
Dengan demikian tentunya perlu dilakukan sebuah pengembangan algoritma baru agar polanya lebih sulit untuk dipecahkan
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis ingin melakukan penelitian tentang perancangan Kriptografi menggunakan algoritma Block Cipher dengan memanfaatkan pola permainan tradisional Rangku Alu dari daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) yang di dalamnya dikombinasikan dengan tabel S-Box.

2. Pembahasan

Pada bagian pembahasan penulis membagi pokok bahasan menjadi 2 bagian yaitu proses enkripsi dan deskripsi, yaitu :
Dalam perancangan Kriptografi menggunakan algoritma Block Cipher pada pola permainan tradisional Rangku Alu ini dilakukan proses enkripsi dan proses dekripsi dimana dilakukan sebanyak 10 putaran. Masing-masing putaran terdiri dari proses empat pola. Berikut tahapan enkripsi dan deskripsi :
Tahapan tahapan dari proses enkripsi dapat dijabarkan sebagai berikut : Menyiapkan plaintext dan kunci, kemudian plaintext dan kunci diubah menjadi biner sesuai tabel ASCII. Selanjutnya plaintext dan kunci akan melewati empat proses pada setiap putaran. Proses pertama yaitu plaintext 1 (P1) melakukan transformasi dengan pola permainan tradisional Rangku Alu dan dilakukan perhitungan XOR dengan kunci 1 (K1) yang kemudian menghasilkan ciphertext 1 (C1) dimana digunakan di proses selanjutnya sebagai plaintext 2 (P2). Proses selanjutnya adalah plaintext 2 (P2) melakukan transformasi dengan pola permainan tradisional Rangku Alu dan dilakukan perhitungan XOR dengan kunci 2 (K2) yang kemudian menghasilkan ciphertext 2 (C2) dimana digunakan di prosess selanjutnya sebagai plaintext 3 (P3). Langkah berikutnya adalah plaintext 3 (P3) melakukan transformasi dengan pola permainan tradisional Rangku Alu dan dilakukan proses perhitungan XOR dengan kunci 3 (K3) yang kemudian menghasilkan ciphertext 3 (C3) dimana digunakan di proses selanjutnya sebagai plaintext 4 (P4). Lalu plaintext 4 (P4) melakukan transformasi dengan pola permainan tradisional Rangku Alu kemudian dilakukan proses S-Box dan dilakukan perhitungan XOR dengan kunci 4 (K4) yang kemudian menghasilkan ciphertext 4 (C4). Setelah mendapatkan ciphertext 4 (C4) maka akan digunakan pada putaran kedua dengan alur proses yang sama dengan putaran pertama. Tahap tersebut akan berlanjut sampai putaran ke-10 dimana pada putaran tersebut memberikan hasil ciphertext enkripsi.

Tahapan tahapan dari proses dekripsi dapat dijabarkan sebagai berikut : Menyiapkan ciphertext dan kunci dari proses enkripsi putaran ke-10. Kemudian plaintext dan kunci akan melewati empat proses pada setiap putaran. Proses pertama yaitu ciphertext 4 (C4) diisi oleh ciphertext dari enkripsi putaran ke-10. Kemudian dilakukan perhitungan XOR dengan kunci 4 (K4) kemudian hasilnya akan dilakukan proses S-Box untuk menghasilkan plaintext 4 (P4) dimana digunakan di proses selanjutnya sebagai ciphertext 3 (C3) untuk kemudian diproses dengan menggunakan pola dan dilakukan perhitungan XOR dengan kunci 3 (K3) dan menghasilkan plaintext 3 (P3) dimana digunakan di proses selanjutnya sebagai ciphertext 2 (C2) untuk kemudian diproses dengan menggunakan pola dan dilakukan proses perhitungan XOR dengan kunci 3 (K2) dan menghasilkan plaintext 2 (P2) dimana digunakan di proses selanjutnya sebagai ciphertext 1 (C1) untuk kemudian diproses dengan menggunakan pola dan dilakukan perhitungan XOR dengan kunci 1 (K1) dan menghasilkan plaintext 1 (P1). Tahap tersebut berlanjut sampai putaran 10 dan menghasilkan plaintext hasil dekripsi.

3. Hasil Pembahasan

Pada bagian hasil pembahasan penulis mendapatkan bahwa dalam algoritma ini, pola yang diambil berasal dari permainan tradisional Rangku Alu yang kemudian digunakan sebagai proses pengambilan bit.
Dibawah ini merupakan algoritma proses enkripsi dan dekripsi secara menyeluruh. Proses enkripsi menghasilkan chipertext akhir, dan proses dekripsi menghasilkan plaintext awal.

No

Proses Enkripsi

No

Proses Deskripsi

1

Masukkan plaintex.

1

Masukkan ciphertext

2

Plaintext diubah ke decimal.

2

Ciphertext diubah ke decimal

3

Decimal diubah ke Binary.

3

Decimal diubah ke Binary

4

Bit Binary dimasukkan ke kolom matriks 8x8 pada plaintext proses pertama (P1).

4

Bit Binary dimasukkan ke kolom matriks 8x8 C4 dengan pola pemasukan plaintext

5

Bit pada kolom matriks P1 diambil menggunakan pola A.

5

C4 di-XOR dengan K4 menghasilkan P4

6

Bit pengembalian dimasukkan lagi ke dalam matriks mendapatkan hasil akhir P1.

6

P4 diproses dengan pola pemasukan plaintext

7

P1 di-XOR dengan K1 menghasilkan C1.

7

P4 dilakukan proses S-Box

8

C1 manjadi P3 untuk proses selanjutnya.

8

Hasil proses P4 yang telah melalui S-Box dimasukkan kedalam matriks 8x8 lagi dengan pola pengambilan pola D

9

Bit pada kolom matrix P3 diambil menggunakan pola C.

9

P4 menjadi C2 untuk proses selanjutnya

10

Bit pengembalian dimasukkan lagi ke dalam matriks mendapatkan hasil akhir P3.

10

C2 di-XOR dengan K2 menghasilkan P2

11

P3 di-XOR dengan K3 menghasilkan C3.

11

P2 diproses dengan pola pemasukan plaintext

12

C3 manjadi P2 untuk proses selanjutnya.

12

Hasil proses P2 dimasukkan ke dalam matriks 8x8 lagi dengan pola pengambilan pola B

13

Bit pada kolom matriks P2 diambil menggunakan pola B.

13

P2 menjadi C3 untuk proses selanjutnya

14

Bit pengembalian dimasukkan lagi kedalam matriks mendapatkan hasil akhir P2.

14

C3 di-XOR dengan K3 menghasilkan P3

15

P2 di-XOR dengan K2 menghasilkan C2.

15

P3 diproses dengan pola pemasukan plaintext

16

C2 manjadi P4 untuk proses selanjutnya.

16

Hasil proses P3 dimasukkan kedalam matriks 8x8 lagi dengan pola pengambilan pola C

17

Bit pada kolom matriks P4 diambil menggunakan pola D.

17

P3 menjadi C1 untuk proses selanjutnya

18

Bit yang telah diambil kemudian diubah ke Decimal.

18

C1 di-XOR dengan K1 menghasilkan P1

19

Decimal diubah ke Hexa.

19

P1 diproses dengan pola pemasukan plaintext

20

Hasil Hexa dilakukan proses S-Box dan menghasilkan Hexa yang berbeda.

20

Hasil proses P1 dimasukkan kedalam matriks 8x8 lagi dengan pola pengambilan pola B

21

Hexa yang telah melalui proses S-Box diubah menjadi Binary.

21

Kemudian diambil bit dari P1 dan dipindah ke tabel Binary

22

Bunary diubah ke Bit, Bit dimasukkan lagi ke dalam matriks mendapatkan hasil akhir P4.

22

Binary yang didapatkan diubah ke Decimal

23

P4 di-XOR dengan K4 menghasilkan C4.

23

Decimal diubah ke Hexa

24

C4 diubah ke Decimal.

24

Hexa diubah ke Char

25

Decimal diubah ke Char untuk mendapatkan ciphertext akhir.

25

Char digabungkan dan menjadi hasil plaintext


Penulis mendapatkan Algoritma proses Kunci (key), dijelaskan sebagai berikut:
1. Masukkan Kunci
2. Kunci diubah ke Decimal
3. Decimal ke Binary
4. Bit Binary dimasukkan ke kolom K1 dengan pola pemasukan Kunci
5. Bit kunci diambil dengan pola pengambilan Kunci
6. Binary hasil pengambilan dimasukkan ke dalam kolom matriks K1
7. K1 = K3
8. K3 dimasukkan ke kolom matriks K3 dengan pola pemasukan
9. Bit kunci diambil dengan pola pengambilan Kunci
10. Binary hasil pengambilan dimasukkan ke dalam kolom matriks K3
11. K3 = K2
12. K2 dimasukkan ke kolom matriks K2 dengan pola pemasukan
13. Bit kunci diambil dengan pola pengambilan Kunci
14. Binary hasil pengambilan dimasukkan ke dalam kolom matriks K2
15. K2 = K4
16. K4 dimasukkan ke kolom matriks K4 dengan pola pemasukan
17. Bit kunci diambil dengan pola pengambilan Kunci
18. Binary hasil pengambilan dimasukkan ke dalam kolom matriks K4

Kemudian berdasarkan penelitian yang dilakukan, penulis menyimpulkan bahwa Kriptografi Block Cipher 64 bit berbasis pola permainan tradisional Rangku Alu ini menghasilkan output yang acak sehingga dapat digunakan sebagai alternatif dalam pengamanan data. Dalam pengujian Avalanche Effect yang dilakukan, menunjukkan bahwa proses enkripsi di setiap putaran memiliki perubahan yang mencapai 49,38% yang berarti masuk ke dalam kategori yang sangat baik.

Sekian review Jurnal dari saya, terimakasih telah berkunjung semoga bermanfaat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Konseptual Automatic Teller Machine (ATM)

U niversitas Teknokrat Indonesia Website UTI :    https://teknokrat.ac.id/   Website FTIK :   https://ftik.teknokrat.ac.id/ Nama     :  Yohanes Bosco Christo Setya Atmaka NPM       :  19316049 Kelas      :  TK 20 A      Disini saya akan menjelaskan tentang sketsa konseptual dari sebuah Automatic Teller Machine (ATM). Automatic Teller Machine (ATM)        A TM adalah singkatan dari Anjungan Tunai Mandiri atau Automatic Teller Machine adalah sebuah alat elektronik yang mengijinkan nasabah bank untuk mengambil uang dan mengecek rekening tabungan mereka tanpa perlu dilayani oleh seorang "teller" manusia.      Mesin ini sering dikunjungi untuk melakukan transaksi perbankan secara mandiri, mulai dari transfer hingga tarik tunai.      ATM hadir sebagai fasilitas yang disediakan bank untuk memudahkan transaksi setiap nasabah karena tidak perlu selalu datang ke bank untuk melakukan transaksi tertentu. Fungsi ATM      Berikut ini beberapa fungsi ATM, yaitu : Menarik uang tunai 24 j

LAPORAN KEGIATAN JALAN SEHAT UTI

LAPORAN KEGIATAN JALAN SEHAT UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA           “SEMANGAT SEHAT”           UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA BANDAR LAMPUNG LAMPUNG 2021   LAPORAN KEGIATAN JALAN SEHAT UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA   A.   LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan sesuatu yang sangat berharga dan mahal harganya. Tiada insan yang rela apabila kesehatannya dibeli oleh orang lain. Hidup sehat membuat siapapun dapat mempermudah aktivitas yang dilakukannya. Ada banyak hal yang dapat dilakukan agar hidup sehat tanpa harus mengeluarkan keringat yang banyak, salah satunya dengan mengikuti jalan sehat. Jalan sehat merupakan  salah satu  olahraga yang murah dan terjangkau  serta  memberikan banyak manfaat, terutama kesehatan. Kemasan kegiatan  yang  membawa nuansa sederhana  dengan  ramai peserta  membuat kegiatan ini semakin meriah. Dan juga dapat digunakan sebagai ajang silaturahmi menjelang datangnya bulan suci ramadhan . Banyaknya kesibukan